Langsung ke konten utama

Recovery Antar Sesama

Dalam kegiatan sehari-hari kegiatan menghapus data yang disimpan dari media penyimpanan seperti harddisk merupakan hal yang lumrah. Namun kadangkala terjadi seseorang melakukan penghapusan file dari Harddisk dan recycle bin padahal data tersebut masih ia perlukan dikemudian hari. Untuk mengembalikan data yang terhapus tersebut dikenal proses pemulihan data atau data recovery.
            Data Recovery merupakan proses mengembalikan data dari kondisi yang rusak, gagal, ataupun tidak bisa diakses ke kondisi awal yang normal. Data yang dikembalikan bisa dari harddisk ataupun media penyimpanan lain seperti flashdisk. Selain karena contoh yang telah disebutkan diatas, kegiatan ini bisa juga terjadi karena kerusakan fisik dari piranti penyimpanan atau kerusakan software yang menyebabkan sistem operasi tidak bisa mengenali tempat tersimpannya data tersebut.
             Sebagai makhluk sosial, manusia tak luput dari hubungan antar sesama makhluk. Al-Quran pun tergambar betapa indahnya ajaran Islam yang mengajarkan untuk saling melindungi, berinteraksi sesama sehingga terwujudnya rasa saling mengenal satu sama lain walaupun berbeda suku, bangsa, dan warna kulit.[1] Dalam suatu interaksi antar sesama makhluk, seringkali terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada perselisihan. Inilah yang menjadi masalah bagi kebanyakan umat manusia khususnya umat Islam di Indonesia pada masa kini. Jutaan manusia terputus tali silaturahmi dengan rekan, teman, bahkan keluarganya sendiri akibat perselisihan akibat berbagai hal. Perbedaan ormas, idola, madzhab, hingga pilihan politik seringkali menjadi awal penyebab rusaknya hubungan antar semasa manusia di masa kini. Syaikh Ali Ash-Shabuni ketika menafsirkan Al-Hujurat ayat 13 menyatakan “ Pada dasarnya umat manusia diciptakan Allah SWT dengan asal-usul yang sama, yakni keturunan nabi Adam as. Maksudnya agar manusia tidak membangga-banggakan nenek moyang mereka kemudian Allah SWT menjadikan mereka bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar mereka saling mengenal dan bersatu bukan untuk bermusuhan dan berselisih”. Nabi pun dalam hadist menyatakan bahwa orang-orang beriman bagaikan sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lain[2], jika hubungan antarkomponen sudah rusak, maka bagaimana mungkin bangunan itu bisa tegak berdiri?
            Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim hendaknya kita melakukan recovery hubungan dengan sesama manusa yang memiliki masalah dengan kita. Interaksi yang tadinya rusak, buntu, atau bahkan putus sama sekali dikembalikan dalam kondisi normal sebagaimana sediakala. Al-Quran pun memerintahkan manusia untuk memperbaiki hubungan antar sesama[3], lantas demi alasan apa lagi manusia enggan untuk berdamai?
            Banyak contoh yang diberikan oleh pada Ulama tentang tauladan dalam bersikap yang intinya bertujuan untuk mendamaikan antar sesama manusia. Di Indonesia sendiri salah satu yang bisa dijadikan contoh adalah perjuangan yang dilakukan oleh Habib Usman bin Abdullah bin Aqil bin Yahya yang merupakan guru dari Habib Ali Kwitang. Pada zaman penjajahan Belanda beliau menjabat sebagai mufti dan dikenal kooperatif terhadap penjajah, sikap beliau ini tentu mendapat banyak cacian dari banyak orang. Namun beliau tetap teguh dengan sikapnya karena tujuan beliau semata-mata adalah sebisa mungkin untuk meredam perselisihan dan menjaga agar tidak terjadi pertumpahan darah antara penjajah Belanda dengan rakyat Indonesia, bukan mengharap jabatan dunia seperti yang banyak ditujukan kepada beliau saat itu, karena menggunakan cara yang baik untuk berdialog pada penguasa yang zalim pun bisa dikategorikan sebagai salah satu  Jihad yang paling utama.[4] Betapa pentingnya untuk memperbaiki hubungan antar sesama bahkan disebutkan melebihi derajat shalat, puasa, dan sedekah[5]. Karena memang tidak sempurna seorang muslim jika ibadahnya sempurna tetapi hubungan antara sesamanya berantakan. 
Sebelum diakhiri saya ingin mengutip perkataan dari serial televisi yang melatarbelakangi tulisan ini.[6] “Penghapusan tidak selalu permanen , ada banyak alasan kau ingin memulihkan file yang baru kau hapus.  Pada momen dimana kau mengalami kepanikan, saat kau merasakan hal yang kau kira tak bernilai tiba-tiba menjadi penting, atau saat kau tiba-tiba menemukan kegunaannya yang baru”.
Tidak selamanya orang yang kita benci atau tidak suka menjadi benalu dalam kehidupan. Ada masanya ia bisa membantu atau mungkin menjadi orang yang penting dalam hidup kita. Maka berusahalah memulihkan hubungan antar sesama, tidak ada kerugian jika kita melakukannya, adapun hasilnya tentu dikembalikan kepada Tuhan yang maha mombolak-balikkan hati manusia.


[1] QS. Al-Hujurat: 13
[2] Shahih Muslim hadist nomor 2585
[3] Qs. Al-Anfal:1
[4] Sunan Abi Daud hadist nomor 4344
[5] Sunan Tirmidzi hadist nomor 2509
[6] Mr. Robot Season 3 Eps.8 “don’t delete me”

Komentar

  1. Casino Games | DrmCd
    Casino Games. 영주 출장샵 All · New 의왕 출장안마 · New · No Deposit Bonus · Free · No Deposit Bonus 나주 출장샵 · New · 시흥 출장샵 No Deposit 계룡 출장마사지 Bonus · New. · Free Casino. No Deposit

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian & Urgensi Madzhab Tafsir

Dosen Pengampu: Ust.   Abdul Kholiq, MA Pemakalah: Mutiur Ridho Muhammad Ihsan A. Tafsir dan Takwil           Tafsir secara etimologi, kata “tafsir” diambil dari kata “ fassara – yufassiru – tafsira ” yang berarti keterangan atau uraian. Kata “tafsir” mengikuti wazan ( taf’il) yang berasal dari kata al-fasr yang berarti menjelaskan, menyingkap dan menampakkan atau menerangkan makna yang abstrak. Tafsir menurut istilah, sebagaimana didefinisikan Abu Hayyan ialah ilmu yang membahas tentang cara pengucapan lafadz al-Qur’an, tentang petunjuk-petunjuk, hukum-hukumnya baik ketika berdiri sendiri maupun ketika tersusun dan makna-makna yang dimungkinkan baginya tersusun serta hal-hal yang melengkapinya. Jadi tafsir adalah suatu hasil usaha tanggapan, penalaran, dan ijtihad manusia untuk menyingkap nilai-nilai samawi yang terdapat di dalam al- Qur’an agar dapat diaplikasikan sebagai dasar utama dalam penetapan hukum. Secara laughwi (etimologis) ta’wil berasal dari kata aww

Makalah Tafsir Tematik Zakat

Dosen Pengampu: Ust.   Ansor Bahary, MA Pemakalah: Muhammad Ihsan A. Pengertian Zakat             Secara bahasa, kata zakat punya beberapa makna, antara lain bermakna kesucian [1] , pujian ( تزكية ) [2] , bertambah ( الزيادة ), tumbuh ( النّماء ), perbaikan [3] dan barakah atau keberkahan ( بركة ) . [4]             Sedangkan zakat dari segi istilah fikih berarti “Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak” disamping berarti “mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri”. Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu menambah banyak, membuat lebih berarti dan melindungi kekayaan itu dari kebinasaan. Sedangkan menurut Wahidi “zakat itu nama bagi pengambilan tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu, untuk diberikan kepada golongan tertentu.” [5] Dari mazhab-mazhab ulama yang empat, kita menemukan definisi zakat dalam kitab-kitab muktamad mereka, dengan definisi dan batasan yang berbeda-